SALAM UKHUWAH ALAA MILLATI MUHAMMAD WA AALI MUHAMMAD Pesan Baru

BISMILLAH
BIMUHAMMAD WA AALI MUHAMMAD

Al-Majlisi meriwayatkan secara mursal dari Nabi saw bahwa beliau bersabda:
======

“Perbanyaklah bershalawat atasku pada setiap hari Jumat. Siapa di antara kalian yang paling banyak melakukannya, maka dia memiliki kedudukan paling dekat di sisiku. Siapa yang bershalawat atasku pada hari Jumat sebanyak seratus kali, maka wajahnya akan bersinar pada hari kiamat. Dan siapa yang bershalawat atasku pada hari Jumat al-Ghamirah (yang diliputi karunia), maka dia tidak akan meninggal sebelum melihat posisinya di surga”.


"Sesungguhnya KeAgungan Nabi SAWW dan Keluarga Suci beliau tercermin dalam PERINTAH SHALAWAT,Shalawat dari Allah SWT adalah Karunia kemuliaan yang tak tertandingi dan merupakan kemudahan bagi Umat Muhammad SAWW,maka hanya yang jahil dan terhijab hatinya yang enggan bershalawat,karunia NYA yang luar biasa bisakah dianggap ringan?

shalawat adalah KOMUNIKASI antara Pecinta dan yang dicinta,shalawat
adalah Tangga kemulian tak berujung para pemilik maqam Rindu "

{S.Ibnu Mustafa Al Husayni}

SALAM UKHUWAH ALAA MILLATI MUHAMMAD WA AALI MUHAMMAD Pesan Baru

BISMILLAH
BIMUHAMMAD WA AALI MUHAMMAD

Al-Majlisi meriwayatkan secara mursal dari Nabi saw bahwa beliau bersabda:
======

“Perbanyaklah bershalawat atasku pada setiap hari Jumat. Siapa di antara kalian yang paling banyak melakukannya, maka dia memiliki kedudukan paling dekat di sisiku. Siapa yang bershalawat atasku pada hari Jumat sebanyak seratus kali, maka wajahnya akan bersinar pada hari kiamat. Dan siapa yang bershalawat atasku pada hari Jumat al-Ghamirah (yang diliputi karunia), maka dia tidak akan meninggal sebelum melihat posisinya di surga”.


"Sesungguhnya KeAgungan Nabi SAWW dan Keluarga Suci beliau tercermin dalam PERINTAH SHALAWAT,Shalawat dari Allah SWT adalah Karunia kemuliaan yang tak tertandingi dan merupakan kemudahan bagi Umat Muhammad SAWW,maka hanya yang jahil dan terhijab hatinya yang enggan bershalawat,karunia NYA yang luar biasa bisakah dianggap ringan?

shalawat adalah KOMUNIKASI antara Pecinta dan yang dicinta,shalawat
adalah Tangga kemulian tak berujung para pemilik maqam Rindu "

{S.Ibnu Mustafa Al Husayni}

PELAJARAN KISAH RASULULLAH DENGAN BUAH LIMAU

Suatu Hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang wanita kafir. Ketika itu baginda bersama beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa biji buah limau sebagai hadiah untuk Baginda. Cantik sungguh buahnya. Siapa terlihat pasti terliur. Baginda menerimanya dengan senyuman gembira.Hadiah itu dimakan oleh Baginda Rasulullah SAW seulas demi seulas dengan senyuman.

Biasanya Rasulullah SAW akan makan bersama para sahabat, namun kali ini tidak. Tidak seulas pun limau itu diberikan kepada mereka. Rasulullah SAW terus makan. Setiap kali dengan senyuman, hinggalah habis semua limau itu. Kemudian wanita itu meminta diri untuk pulang, diiringi ucapan terima kasih dari baginda. Sahabat-sahabat agak hairan dengan sikap Rasulullah SAW itu. Lalu mereka bertanya.

Dengan senyuman Rasulullah menjelaskan 'Tahukah kamu, sebenarnya buah limau itu terlalu masam semasa saya merasainya kali pertama. Kiranya kalian turut makan bersama, saya bimbang Ada di antara kalian akan mengenyitkan Mata atau memarahi wanita tersebut. Saya bimbang hatinya akan tersinggung. Sebab itu saya habiskan semuanya'.Begitulah akhlak Rasullullah SAW.

Baginda tidak akan memperkecil- kecilkan pemberian seseorang biarpun benda yang tidak baik, Dan dari orang yang bukan Islam pula.

"Selemah- lemah manusia ialah org yg tidak dapat mencari sahabat... Dan orang yg lebih lemah dari itu ialah orang yg menyianyiakan sahabat yang telah dicari dan berburuk sangka pula kepadanya"(-Sayidina Ali)

Tidak Cukup Niat

NIAT baik saja tidaklah cukup. Manusia tidak hidup hanya dengan niat semata. Seseorang tidak dinilai semata oleh niatnya di dalam hati. Tetapi juga oleh perbuatannya sebagai wujud ekspresi dari niatnya itu.
Orang-orang musyrikin juga begitu. Mereka ngakunya berniat baik. Yakni, hanya ingin menjadikan orang-orang saleh yang sudah meninggal sebagai perantara doa mereka kepada Allah. Mereka menganggap bahwa diri mereka penuh dengan dosa, sehingga tidak pantas untuk langsung berdoa kepada Allah. Menurut mereka, orang-orang saleh memiliki keutamaan di sisi Allah. Dekat dengan Allah. Mereka pun ingin dekat dengan Allah dengan perantaraan orang-orang saleh itu.
Tetapi, niat baik itu diselewengkan dengan perbuatan yang keliru. Mereka kemudian meminta syafaat kepada orang-orang yang sudah meninggal. Padahal Allah sudah menegaskan, “Katakanlah, ‘Semua syafaat itu pada hakikatnya adalah milik Allah’ “ (QS Az Zumar: 44).
Kepada arwah para orang saleh itu pula orang-orang meminta beragam hal. Padahal, meminta kepada orang yang sudah meninggal adalah termasuk perbuatan syirik akbar yang dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam. Karena itu, niat baik kaum musyrikin ini tidak bermanfaat sama sekali karena cara yang mereka tempuh adalah kesyirikan, perbuatan yang merupakan penghinaan kepada Allah.
Hal tersebut dilakukan musyrikin sejak zaman dahulu. Penghormatan terhadap arwah orang-orang saleh itu dilakukan dengan membuat patung-patung dan petilasan-petilasan.
Ratusan berhala yang dihancurkan Rasulullah Muhammad SAW di Kabah dan sekitarnya juga punya fungsi seperti itu. Dulu, musyrikin Quraisy juga beralasan bahwa benda-benda keramat itu mereka sembah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Dibuat patung, petilasan ataupun tidak, perlakuan keliru terhadap arwah orang-orang saleh tidak boleh dilakukan oleh seorang muslim yang bertauhid.
Syaikh Shalih Al-Fauzan menjelaskan, Allah telah menceritakan bahwa kaum musyrikin itu sendiri ternyata memiliki sesembahan yang beraneka ragam, tidak hanya patung. Ada juga di antara mereka yang menyembah wali, orang-orang saleh, bahkan para malaikat. Kendati demikian, Allah tetap menyamakan hukum atas mereka dan tidak membeda-bedakannya. Maksudnya, mereka sama-sama ingkar.
Allah berfirman,
“Pada hari mereka semua dikumpulkan, kemudian para malaikat ditanya, ‘Apakah semasa hidup di dunia mereka beribadah kepada kalian? ‘Malaikat menjawab, ‘Maha Suci Engkau. Engkau lah penolong kami. Sebenarnya mereka itu telah beribadah kepada jin. Kebanyakan mereka beriman kepada jin.’ ” (QS Saba’: 40-41).
Ayat ini menunjukkan bahwa di antara kaum musyrikin itu ada yang menyembah malaikat. Namun, para malaikat berlepas diri dari perbuatan mereka itu pada hari kiamat. Para malaikat mengatakan bahwa mereka tidak memerintahkan kaum musyrikin untuk melakukan hal itu. Mereka pun tidak senang disembah. Malaikat adalah makhluk Allah yang paling taat.
Begitu pula kalau ada yang menyembah para Nabi, wali dan orang-orang saleh. Semuanya tetap disebut sebagai kesyirikan. Sebab, ibadah adalah hak Allah semata. Tidak boleh dibagi-bagi kepada selain-Nya. Barangsiapa yang beribadah kepada Allah, namun diiringi dengan beribadah kepada selain-Nya, maka dia telah berbuat syirik dan keluar dari Islam.

Kisah Rasulullah SAW dengan Pengemis Buta

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis yahudi buta, yg setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yg mendekatinya.
''Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad dia itu orang gila,dia itu pembohong,dia itu tukang sihir. apabila kalian mendekatinya maka kalian akan di pengaruhinya ''
Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan dan tanpa berucap sepatah kata pun.
Rasulullah menyuapkan makanan yg di bawanya kepada pengemis itu. Semangkan pengemis itu tidak mengetahuinya bahwa yg menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW.
Rasulullah melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.
Setelah wafatnya Rasulullah tak ada lg yg membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis yahudi buta itu.
Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yaitu Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yg merupakan istri Rasulullah SAW dan beliau bertanya pd anaknya itu...
''Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yg belum aku kerjakan ?'' Aisyah RA menjawab, ''Wahai ayah, engkau sudah seorang ahli sunah dan hampir dak ada satu kebiasaan-Nya pun yg belum ayah lakukan kecuali satu saja '' apakah itu ?'' tanya Abubakar RA.
''Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dg membawakan makanan untuk se0rang pengemis yahudi buta yg ada di sana '' kata Aisyah RA.
Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dg membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu padanya. Ketika Abubakar mulai menyuapinya..
Si pengemis marah sambil menghardik.
''Siapakah kamu?''
Abubakar RA menjawab ''Aku orang yg biasa (mendatangi engkau) ''
''Bukan , engkau bukan yg biasa mendatangiku'' Bantah si pengemis buta itu.
''Apabila Ia datang kepadaku tak usah tanganku memegang dan tidak susah mulut ini mengunya. Orang yg biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku tapi terlebih dahulu di haluskannya makanan tersebut,selain itu Ia berikan padaku'' pengemis itu melanjutkan perkataannya..
Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, Ia menangis sambil berkata pada pengemis itu.
'' Aku memang bukan orang yg biasa datang padamu, aku adalah salah seorang dr sahabat-Nya, orang mulia itu telah tiada ,Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW ''
Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA dan kemudian berkata..
''Benarkah demikian?'' selama ini aku selalu menghina, memfitnahnya, Ia tak pernah memarahiku sedikitpun.. Ia mendatangiku dg membawakan makanan setiap pagi.
Ia begitu mulia...
Pengemis yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak saat itu ia menjadi muslim..
Nah wahai saudaraku bisakah kita meneladani kemuliaan akhlak Rasulullah SAW ??
Atau setidaknya adakah niatan untuk meneladani beliau??
Beliau adalah ahsanul akhlak '' semulia-mulia akhlaq ''
Kalau tidak bisa kita meneladani beliau seratus persen, alangkah baiknya berusaha meneladani sedikit demi sedikit.
Kita mulai dari apa yg sanggup melakukannya.

Kelezatan Terbaik dari Durian Pesan Baru

Siapa yang tak kenal durian, apalagi buahnya. Sosok pohon yang aslinya sangat besar ini, tingginya bisa mencapai 50 m. Daunnya berwana hijau dibagian atas dan dibagian bawahnya perak atau keemasan. Buah durian memiliki bungkus kulit berduri yang kuat dank keras. Aroma buahnya saja sudah membuat tertarik orang yang melewatinya. Apalagi buahnya yang tebal menguning seperti mentega.

Hal unik dari durian, ia hanya tumbuh di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia dan Philipina. Malaysia aktif mempromosikan durian salh satunya lewat film UPIN dan UPIN yang banyak penggemarnya di Indonesia. Philipina mempunyai peringatan khusus yaitu Festival Kadayawan yang merupakan perayaan tahunan untuk durian di Davao City.. Bahkan nama durian ini tak berubah meski dalam bahasa asing. Lihatlah kamus bahasa Inggris, maka kata durian itu bahasa asli nama tumbuhan dunia.

Buah durian yang semerbak dan lezat ini tercipta dengan bungkusan duri yang tajam dan keras. Bukan tanpa maksud, sebab dengan kelezatan dan aromanya, durian menjadi incaran banyak hewan. Bila kulitnya lunak atau sama sekali tidak terbungkus duri, maka jatah durian hanya untuk konsumsi hewan di atas pohon seperti tupai, kalong, monyet dan burung. Bila demikian, manusia takkan pernah bisa mencicipinya.

Ada pepatah seperti mendapat durian runtuh. Pepatah ini menggambarkan karakter durian yakni ketika sudah matang dia akan jatuh sendiri. Durian tak pernah dipanen sebelum matang. Saat matang, pemilik duria tak perlu capek-capek naik pohon durian. Dia tinggal menunggu durian terhempas jatuh dan tinggal mengambilnya ditanah. Kalaupun ada buah durian mentah yang ikut jatuh, itu karena terbentur durian di atasnya yang melayang menabrak buah mentah. Tentu saja, dengan kulit yang keras, durian akan baik-baik saja ketika mendarat ditanah. Tak ada kulitnya yang pecah atau hancur.

Jatuh dengan sendirinya adalah sifat khas dari durian. Ia tak mau menjatuhkan diri sebelum matang. Ia tak mau tergesa-gesa bisa disantap manusia saat belum pantas dimakan. Saat jatuh ia berani menjamin, buahnya takkan disia-siakan manusia atau hwan.

Saat durian jatuh inilah, waktu yang tepat untuk menikmati puncak kelezatan buah durian. Beberapa hari lewat dari masa jatuhnya durian, maka rasanya akan berkurang, buahnya lembek dan akan busuk. Jangan berharap menikmati durian yang lezat dari hasil karbitan. Jangan pula berharap menikmati durian enak dengan memetiknya langsung dari pohonnya. Durian hanya lezat bila dia jatuh melepaskan diri dari gantungan tangkai buahnya.

Duian mengajarkan pada kita untuk menunggu saat yang tepat mempersembahkan karya terbaik. Sebelum terhempas dan memberi “karya terbaik”, manusia terbaik akan tetap dalam posisinya mengolah buah karyanya untuk jadi yang terbaik. Ketergesa-gesaan takkan menghasilkan manfaat yang maksimal. Bahkan ketergesa-gesaan bisa membuat “buah” karya kita pecah saat terhempas di lingkungan luar yang keras. Bila karya kita sudah :matang" maka tak perlu menunda-nuda lagi jatuh dan terjun berbuat yang terbaik untuk lingkungan.

Kesabaran untuk menjaga kualitas “buah” karya perlu kita tiru dari sosok durian. Kita juga perlu melindungi buah karya dari serangan “pemangsa” . Melindungi buah karya tidak harus membuat tameng pada karya-karya kita dengan menyimpannya ditempat tersembunyi. Cara melindungi karyak dengan cara menuliskan, mengajarkan dan mengamalkannya. Pada saatnya kita tejun dan terhempas ke “tanah” dunia berkarya, kita akan siap dan punya keyakinan diri, akan mampu bertahan, tidak pecah atau hancur. Maka saat buah karya kita telah dipungut dan dimanfaatkan, pastilah mengandung manfaat yang tinggi.



Filosofi durian yang diterapkan dalam kehidupan dan bisnis.

Durian menunggu saat terbaik sebelum jatuh!
Filosofi ini banyak dipakai oleh oran top dunia! Kata kuncinya, timing!

James Camerom menunggu lebih dari 10 tahun untuk bisa membuat film Avatar. Sejak belasan tahun lalu ia sudah punya ide Avatar akan tetapi teknologi tersebut belum ada. Ketika teknologinya memungkinkan ia membuat film Avatar.
Kini film Avatar berhasil menjadi film yang paling banyak menghasilkan income dalam sejarah perfilman dunia. Mengalahkan rekor Titanic yang juga karya James Cameron.

George Lukas menunggu puluhan tahun untuk bisa membuat Star Wars episode pertama karena teknologi di masa lalu tidak memungkiinkan. Tapi ia tidak menunggu saja, ia memulai dari edisi II dan ketiga terlebih dahulu, karena episode tersebut masih mungkin dibuat.
Karena selalu menuntut kesempurnaan, dulu Lukas tidak mengizinkan film Star Wars diputar di Indonesia karena bioskop Indonesia tidak memenuhi syarat visual dan terutama sound systemnya.
Ia memilih untuk tidak mendapat untung sama sekali daripada harus menjual filmnya dan terkesan buruk.
Film Star Wars juga menjadi legenda.

The Beatles tidak mau ke Amerika sebelum jadi menembus no. 1 di chart musik Amerika.
Sekalipun mereka sudah menjadi no.1 di Eropa, mereka tetap menolak untuk ke Amerika karena single mereka belum menembus no.1.
Suatu saat ketika konser di Paris, Beatles mendapat kabar lagu mereka akhirnya menduduki tangga no. 1 di Amerika.
Langsung mereka memutuskan untuk datang ke Amerika.
Tahukah Anda sejarah yang mereka cetak ketika berkunjung ke Amerika?
Penayangan acara mereka di AS disaksikan 74 juta pemirsa yang atau lebih dari 40 persen populasi Amerika saat itu. Tingkat kriminalitas menurun drastis pada saat acara tersebut ditayangkan.
Mereka menjadi pelopor "British Invation" dalam musik ke Amerika.

Jadi kita harus pandai menentukan timing yang tepat, karena timing adalah salah satu kunci kesuksesan.

Etika Profesi

Perubahan proses bisnis/sosial akibat teknologi yang melunturkan nilai etika tradisional :
1. INTERNET
Dengan berbagi model layanan yang disediakan oleh internet tercipta sistem jual beli baru (jual beli online). Dahulu jual beli terjadi apabila sang penjual dan pembeli bertatap muka. Mereka saling kenal,saling tawar menawar. Sehingga antara penjual dan pembeli terjalin hubungan kekeluargaan yang baik. Akan tetapi setelah adanya berbagai layanan di internet sistem jual beli seperti itu banyak yang berubah. Kini sistem jual beli yang demikian kandas dan diganti dengan sistem jual beli online. Dari iklan yang dipasang di internet,pemasaran secara online, pembayaran secara online bahkan pengirimannya pun tidak melibatkan kedua belah pihak bertemu sehingga antara penjual dan pembeli tidak saling tahu. Tidak ada tawar menawar antara keduanya. tetapi harga sudah ditetapkan dan dipasang di layanan internet tersebut.
Dari sistem ini tidak/kurang tercipta hubungan yang baik antara pihak penjual dan pembeli.
Meskipun tidak semuanya sistem jual beli sekarang ini secara online akan tetapi di masa dimana teknologi semakin berkembang sekarang banyak yang menggunakan online dengan alasan lebih hemat segalanya.

2. HP
Semakin hari semakin banyak model hp dengan berbagai type yang beragam. Akan tetapi dengan adanya alat elektronik handphone ini menghilangkan sopan santun/ dalam bahasa jawanya unggah ungguh. Ini bisa kita liat dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh :
a. Sekarang banyak instansi atau perseorang yang apabila akan mengaadakan pertemuan atau rapat mereka hanya dengan mudah mengirim sms kepada orang yang diundang tanpa memandang dia lebih tua atau tidak.Ini dengan alasan mendadak atau tidak ada waktu untuk mengantar surat dan lainnya.
b. Permintaan maaf maaf yang sebaiknya dilakukan dengan bertemu langsung dengan yang dimintai maaf, kini sudah merajalela meminta maaf cukup dengan mengirim secuil kata maaf melalui sms.
Dengan sedikit contoh di atas kehadiran Hp sangat berpengaruh mengurangi / menghilangkan etika sopan santun dalam masyarakat. Meskipun banyak juga manfaatnya tergantung dari pihak yang menoperasikannya.

1 NASEHAT 2 PENAFSIRAN

Seorang pengusaha muda yang sukses dan kaya raya terpaksa harus menghadapi ajalnya karena kanker kulit yang parah akibat sensitifitas tidak normal terhadap sinar matahari.
Sebelum meninggal, kepada dua anaknya yang masih belia ia berpesan :

"Ayah akan mewarisi seluruh kekayaan dan usaha ini pada kalian berdua. Ayah hanya memberi dua pesan utama agar kalian sukses dan kaya raya seperti ayah tapi bisa menikmatinya lebih lama."

"Pertama jangan biarkan sinar matahari menyinari kulitmu secara langsung terlalu lama, karena mungkin gen kanker kulit ini menurun pada kalian."

"Kedua, dalam bisnis, jangan pernah menagih hutang pada pelanggan."

Setelah memberi pesan tersebut sang ayah meninggal, tanpa sempat memberi penjelasan yang lebih banyak. Kedua anak tersebut berjanji akan memenuhi permintaan ayah mereka.

Kedua anak tersebut dibesarkan oleh ibunya. Setelah cukup umur, sang ibu memberi keduanya usaha yang diwariksan ayah mereka.

Sepuluh tahun kemudian, salah satu anak menjadi anak yang sangat kaya raya, sedangkan satu lagi menjadi sangat miskin.

Sang ibu akhirnya bertanya, kenapa salah satu menjadi miskin sedangkan yang satu menjadi kaya. Padahal keduanya memegang teguh nasehat ayah mereka.

Anak yang miskin berkata pada ibunya.
"Ibu, bagaimana saya tidak miskin. Ayah berpesan agar selalu menghindari matahari. Jadi setiap pagi aku harus pergi pakai kendaraan, sewa mobil, naik taksi, sekalipun sebenarnya jaraknya dekat dan bisa jalan kaki. Tentu saja hidup saya menjadi boros. Lalu ayah berpesan jangan menagih hutang kepada klien. Tentu saja bisnis saya tidak berjalan baik. Setiap kali ada yang menunggak saya tidak bisa menagih sehingga lama kelamaan modal saya habis. Saya jadi bangrut dan miskin!"

Lalu sang ibu menengok ke wajah anak yang kaya raya, menunggu jawaban.
Kepada sang ibu anak yang kaya berkata;
"Wahai ibu, saya menjadi kaya raya seperti ini karena mengikuti nasehat akhir ayah. Karena ayah meminta saya menghindar dari matahari, maka saya selalu pergi ke kantor sebelum matahari terbit. Kalau dekat saya bisa jalan kaki tanpa perlu takut sinar matahari karena belum terbit. Karena saya selalu datang pagi pegawai jadi ikut disiplin tidak berani terlambat. Sedangkan ketika pulang, saya selalu menunggu matahari terbenam, jadi jam kerja saya selalu di atas rata-rata orang lain. Lalu ayah berpesan jangan menagih hutang pada klien. Karena itu saya menerapkan sistem cash and carry, sehingga arus kas perusahaan saya sangat maju."

Demikianlah akhirnya sang ibu tahu bagaimana nasehat yang sama bisa menghasilkan penafsiran yang berbeda dan hasilnya jauh berlawanan.

Apa pelajarannya?
Kadang konsep dan penerapan berbeda jauh.
Sering kita lihat orang yang memegang kitab suci yang sama tapi berbeda jauh kualitas hidupnya, padahal keduanya sama-sama merasa berpegang teguh pada kitab tersebut.
Sering kita lihat pegawai yang bekerja dengan peraturan perusahaan yang sama tapi sikapnya saling berseberangan.
Kadang -kadang masalah utama bukan di peraturannya tapi bagaimana kita menerjemahkannya.

AIR DAN GARAM

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Pemuda itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Pemuda itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak mendengarkan dengan seksama. Beliau lalu mengambil segenggam garam dan segelas air. Dimasukkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduk perlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya, "ujar Pak tua itu.

"Asin. Asin sekali, "jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.Pak Tua tersenyum kecil mendengar jawaban itu. Beliau lalu mengajak sang pemuda ke tepi telaga di dekat tempat tinggal Beliau. Sesampai di tepi telaga, Pak Tua menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, diaduknya air telaga itu. "Coba, ambil air dari telaga ini dan minumlah". Saat pemuda itu selesai mereguk air itu, Beliau bertanya, "Bagaimana rasanya"?"Segar", sahut sang pemuda. "Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?" tanya Beliau lagi. "Tidak," jawab si anak muda. Dengan lembut Pak Tua menepuk-nepuk punggung si anak muda.

"Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam tadi, tak lebih dan tak kurang. Jumlah garam yang kutaburkan sama, tetapi rasa air yang kau rasakan berbeda. Demikian pula kepahitan akan kegagalan yang kita rasakan dalam hidup ini, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu akukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu." Beliau melanjutkan nasehatnya. "Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."

Andaikata Rasulullah Menjadi Tamu Kita

Bayangkan apabila Rasulullah dengan seijin Allah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita. Beliau datang dengan tersenyum dan muka bersih di muka pintu rumah kita, Apa yang akan kita lakukan? Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau erat-erat dan lantas mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita. Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar Rasulullah sudi menginap beberapa hari di rumah kita.

Beliau tentu tersenyum........

Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat Video CD rated R18+ yang ada di ruang tengah dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu video tersebut ke dalam.

Beliau tentu tetap tersenyum........

Atau barangkali kita teringat akan lukisan wanita setengah telanjang yang kita pajang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke belakang secara tergesa-gesa.
Barangkali kita akan memindahkan lafal Allah dan Muhammad yang ada di ruang samping dan kita meletakkannya di ruang tamu.

Beliau tentu tersenyum.......

Bagaimana bila kemudian Rasulullah bersedia menginap di rumah kita? Barangkali kita teringat bahwa kita lebih hapal lagu-lagu barat daripada menghapal Shalawat kepada Rasulullah SAW.
Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah Rasulullah SAW karena kita lupa dan lalai mempelajarinya.

Beliau tentu tersenyum........

Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah dan sahabatnya tetapi hapal di luar kepala mengenai anggota Indonesian Idols atau AFI.
Barangkali kita terpaksa harus menyulap satu kamar mandi menjadi ruang shalat. Atau barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah kita tidak memiliki koleksi pakaian yang pantas untuk berhadapan kepada Rasulullah.

Beliau tentu tersenyum........

Belum lagi koleksi buku-buku kita. Belum lagi koleksi kaset kita. Belum lagi koleksi karaoke kita. Kemana kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita?
Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita tidak pernah ke masjid meskipun adzan berbunyi.

Beliau tentu tersenyum........

Barangkali kita menjadi malu karena pada saat Maghrib keluarga kita malah sibuk di depan TV.
Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tidak pernah menjalankan shalat sunnah.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita sangat jarang membaca Al-Qur'an.
Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita.

Beliau tentu tersenyum.......

Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan rumah kita.
Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah bertanya tentang nama dan alamat tukang penjaga masjid di kampung kita.

Betapa senyum beliau masih ada di situ........

Bayangkan apabila Rasulullah tiba-tiba muncul di depan rumah kita. Apa yang akan kita lakukan? Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilahkan beliau masuk dan menginap di rumah kita?

Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena hal itu akan sangat membuat kita repot dan malu.

Maafkan kami ya Rasulullah.........

Masihkah beliau tersenyum?

Senyum pilu, senyum sedih dan senyum getir........

Oh betapa memalukannya kehidupan kita saat ini di mata Rasulullah........

Pikiran yang terbuka dan mulut yang tertutup merupakan suatu kombinasi kebahagiaan.

Jangan jadikan Penghalang sebagai hambatan, tetapi jadikan sebagai pendorong aktifitas.

Siapa yang mendiamkan saja kejahatan merajalela, dia itu membantu kejahatan!

Sehalus-halusnya musibah adalah ketika kedekatan kita denganNya perlahan-lahan terenggut dan itu biasanya ditandai dengan menurunnya kualitas ibadah.

renungan dan ibrah

Malu pada manusia?????????

Setiap kali saya berjumpa dengannya atau melihatnya dari kejauhan dalam suatu kesempatan, ada perasaan malu yang menyelinap ke dalam hati saya. Ada keinginan untuk menjauh atau menjaga jarak. Kesalahan yang dulu pernah saya lakukan masih berbekas dalam hati saya, walau ia sebenarnya sudah memaafkan.

Begitulah, tapi saya sadar, keadaan seperti ini tidak boleh terus berlanjut. Saya harus bisa bersikap wajar dan seolah tidak terjadi apa-apa. Sebagai seorang manusia, siapapun tak luput dari salah, bukankah saya sudah minta maaf, dan ia pun dengan lapang hati dapat memaklumi dan memaafkan.

Pengalaman ini mengingatkan saya pada satu hal, yaitu rasa malu pada Allah. Rasa malu yang seharusnya hadir ketika timbul dorongan berbuat dosa dan maksiat. Allah maha melihat segala sesuatu, Ia mengetahui ke mana arah pandangan mata, bisikan hati dan pikiran kita. Tidak ada satupun yang bisa kita sembunyikan dari-Nya.

Sungguh, sangat banyak ayat-ayat Allah yang menerangkan tentang ini, diantaranya :

"Katakanlah, "Jika kamu sembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu nyatakan, Allah pasti mengetahuinya. " Dia mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu (QS Ali `Imran: 29)

"Yang melihat engkau ketika engkau berdiri (untuk shalat). Dan (melihat) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud." (QS Asy-Syu`ara` : 218-219)

"... dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan." (QS al-Hadid: 4)

"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat -(yaitu: pandangan kepada hal-hal yang terlarang, seperti memandang kepada perempuan yang bukan mahramnya)- dan apa yang tersembunyi dalam dada." (QS al-Mukmin: 19)

Dan kelak di akhirat Dia akan meminta pertanggungjawaban kita atas setiap kata yang kita ucapkan, pandangan mata, perbuatan kita, dstnya.

Hal ini bisa kita umpamakan, di setiap pojok atas sebuah ruangan diletakkan kamera pengintai. Apapun yang kita lakukan dan katakan, semua terekam oleh kamera tersebut, tak ada satupun yang terlewatkan. Orang yang sadar bahwa ia sedang diawasi akan waspada dan menjaga setiap gerak-gerik dan ucapannya. Ia tidak akan gegabah dan asal-asalan. Semuanya diperhitungkan dan dipertimbangkan.

Beda halnya dengan orang yang tidak mengetahui keberadaan kamera tersebut, ia akan berbuat se-maunya, se-enak hatinya. Ia merasa bebas, tidak ada yang mengawasi, melihat perbuatan dan mendengarkan kata-katanya.

Dalam contoh lain, jika seorang anak berjalan dengan bapak yang sangat dicintai dan dihormatinya di pasar. Sang anak akan senantiasa berhati-hati. Ia tidak ingin terlihat melakukan sesuatu yang tidak disenangi bapaknya, karena apabila bapaknya melihat dirinya berbuat jahat, berkata kasar, bapaknya akan marah dan akan jatuhlah kedudukan dirinya di hadapan bapaknya. Dan tentu bagi Allah perumpamaan yang lebih tinggi.

Zikrullah, mengingat Allah, menyebut nama Allah, merasakan kehadiran Allah, menyadari bahwa Allah senantiasa mengawasi diri kita, dimanapun, kemanapun, dan kapanpun, Allah selalu melihat, menyaksikan, dan mengetahui perbuatan kita. Jika ini betul-betul tertanam kuat dalam hati, insya Allah, setiap kata yang kita ucapkan, setiap sesuatu yang kita inginkan, pikirkan, akan selalu kita jaga dan arahkan pada apa yang Allah ridhai.

Maka, ketika kita cinta, maka cinta itu karena Allah. Apabila kita ingin marah, marah itu karena Allah. Jika kita ingin bersedekah, maka sedekah itu karena Allah. Apabila kita ingin berkata, perkataan itu demi mengharapkan ridha Allah swt. Dan tentu hidup seperti ini begitu indah ...

Rasa malu pada Allah barangkali telah mulai hilang dalam diri sebahagian orang, atau bahkan banyak orang. Mereka tak malu untuk berbuat nista dan kemungkaran. Tidak malu lagi menjulurkan tangan ini mengambil barang yang haram, tak malu melangkahkan kaki ini ke tempat haram, mengarahkan pandangan mata pada yang haram, berkata bohong, menipu dan seterusnya.

Beberapa wanita yang mengaku muslimah tidak lagi merasa malu membuka auratnya dan memajangnya di depan umum, bahkan ia merasa bangga dengan apa yang dilakukannya. Ia tak lagi merasa malu berpegang tangan, berfoto mesra dengan laki-laki yang belum sah menjadi suaminya. Ia telah tertipu oleh hawa nafsunya, dan bisikan setan yang menjadikan para pengikutnya memandang indah dan merasa bangga dengan perbuatan buruk dan tercela.

Begitulah, hilangnya rasa malu telah menjatuhkan derajat kemuliaan seorang wanita pada lembah kehinaan di hadapan Allah dan hamba-hamba- Nya yang beriman.

Dan seorang laki-laki, tak lagi merasa malu melakukan hal yang serupa, berpegang tangan, berfoto mesra dengan wanita yang belum sah menjadi istrinya. Karena hilangnya rasa malu rusaklah agama dan akhlak.

Rasa malu itu telah tertutup oleh asap hitam dan tebal dosa dan maksiat. Oleh asap hitam dan tebal hawa nafsu dan hasutan setan. Oleh kebodohan, syubhat dan syahwat.

Bukankah Rasulullah saw menegaskan bahwa rasa malu itu bagian dari iman. Yaitu malu berbuat segala sesuatu yang tidak disukai dan tidak diridhai Allah. Dengan kata lain, ketika rasa malu itu telah mulai redup atau berkurang, kondisi iman perlu untuk segera dibenahi sebelum rasa malu itu hilang, karena jika rasa malu itu telah hilang, tak malu lagi untuk berbuat dosa dan maksiat.

Seorang hamba yang cinta pada Rabbnya, akan sangat malu jika kedapatan berbuat nista. Cintanya pada Allah menghalanginya untuk menempuh jalan maksiat. Ia sangat takut jika yang dicintainya berpaling darinya, benci, murka dan meninggalkannya. Begitu dalam kesedihan merenggut hatinya.

Namun, cinta pada Allah tidak hadir begitu saja dalam jiwa. Ia butuh pada proses yang harus dilewati, yaitu mengenal Allah. Mengenal Allah melalui firman-firman- Nya, dengan senantiasa dibaca, direnungi, diresapi dalam-dalam. Dengan rajin memperhatikan keindahan, keagungan ciptaan-Nya di jagat raya ini, sembari memikirkan betapa kuasa dan maha luasnya ilmu Allah.

Dengan selalu merenungi dan mensyukuri betapa begitu banyak nikmat-Nya yang telah kita terima selama ini, yang tak akan sanggup kita hitung, mulai dari nikmat yang melekat pada tubuh kita: nikmat melihat, mendengar, berbicara, merasa, berjalan, berpikir, bernafas, dstnya.

Dengan selalu berbicara pada orang lain tentang keesaan Allah, kemahakuasaan Allah, rahmat-Nya, ilmu-Nya, nikmat-Nya dan dengan rajin mendengarkan pembicaraan tentang kebesaran Allah, nikmat –nikmat Allah dari orang-orang yang selalu menyebut-Nya di waktu siang dan malam.

Semakin sering dibaca, diperhatikan, didengarkan, diucapkan, akan semakin tumbuhlah rasa cinta itu dalam hati, akan kokohlah keyakinan itu, akan kuatlah iman di dada, akan tumbuhlah rasa rindu itu menggenggam kalbu, akan kuatlah keinginan untuk berjumpa dan betapa malu jika telah dengan sengaja atau khilaf berbuat sesuatu yang tidak disukai Allah..

Allahu akbar....

Ya Allah, Engkau selalu melihat kami siang-malam, kapanpun dan dimanapun kami berada. Ya Allah anugerahkanlah pada kami rasa malu bermaksiat pada-Mu. Amin..

kisah

Rahman Chan Syarief 11 Maret jam 7:20 Reply
“Wah… Sungguh cantik ya sulaman bunga ini, ibu.?” Teriak seorang anak gadis kepada ibunya yang sedang teliti menyulam sehelai sapu tangan.
Si ibu hanya tersenyum manis melihat anak gadisnya punya minat akan seni sulaman itu.

“Mari duduk dengan ibu,” lembut si ibu menarik tangan anaknya.
“Apa khabar hidupmu hari ini? Pelajarannya baik? Bagaimana dengan teman-teman?” si ibu bertanya, ingin mengetahui perihal anak gadisnya.
Wajah si anak terus bertukar muram, mendung tanpa senyum dan riak ceriak seperti tadi.

“Ibu, saya gagal dalam pelajaran Sains hari ini. Semua teman-temanku mendapat markah yang bagus sekali sedangkan saya mendapat markah yang rendah, ibu.”
Si anak sedih, mengalir air mata hangatnya di pipi.
Diusapnya pipi lembut itu. Si ibu menggenggam erat tangan anaknya.

“ Anakku, lihat ni, sulaman ini cantik bukan? Penuh warna-warni dan
menenangkan jiwa melihatnya. Benang-benangnya tersusun indah, rapi sekali, sejuk mata memandangnya bukan? Nah, begitulah juga dengan segala musibah dan ujian yang Allah turunkan buat kita nak. Andai kamu memandang ujian itu seakan memandang sulaman ini dari posisi atas, pasti indah sekali bukan? Bahkan kamu kan mendapati ada corak dan mesej tertentu yang ingin disampaikan olen si penenun. Pasti ada.

Sebaliknya, jika kamu melihat ujian itu seperti halnya melihat sulaman itu dari posisi bawahnya, maka kamu akan mendapati bahawa sulaman itu sangat serabut. Jelek sekali. Benang-benangnya berbelit-belit. Warnanya kacau bilau bahkan menyakitkan mata dan mengacau balaukan jiwa kita bukan? Lalu, tiada mesej tersurat atau tersirat yang bakal kita dapati dari sulaman itu. Nah, yang mana satu pilihanmu?

Anakku, ujian itu ibarat tarbiyyah, pendidikan terus dari Allah buat kita. Ada yang ingin diajariNya pada kita. Husnuzzon(berbaik sangkalah) pada Allah. Mungkin, dari kegagalan tadi merupakan titik mula kesuksesanmu. Dan mungkin selepas kegagalan ini akan membuatkan dirimu terus mahu berusaha dan mendapat yang lebih baik dari teman-temanmu.

Percayalah nak, ketika dengan hikmahNya Allah menutup satu jalan di depanmu, dengan rahmatNya juga, Allah membuka jalan lain. Yang lebih baik mungkin. Yang lebih lebar mungkin. Yang lebih rata mungkin.

Problemnya, kita ini akan cepat merasa sedih dan marah bila mendapatkan musibah. Nah, sedih di saat terkena musibah itu bisa saja asal kemudian diiringi dengan sabar. Dan lagi, gembira di saat mendapat nikmat itu bisa saja asal kemudian diiringi dengan syukur. Dan hasilnya, kita bisa meraih sukses dengan syukur dan sabar itu. Faham anakku?”

Misalnya begini, ada sebuah kisah di mana seorang peminta sedekah meminta-minta di tepi jalanan. Lalu dengan rasa simpati, lalulah seorang lelaki dengan ikhlas menghulurkan sekeping duit syiling kepada si peminta tadi. Tapi apa yang terjadi si peminta itu mencampakkan duit syiling itu.

“Apa ini, duit syiling saja. tak bernilai!”

Si pemberi itu terkejut.

“Mengapa anda membalingkan duit syiling itu?! Bukankah itu yang sangat kamu perlukan?” bertanya si pemberi ini tidak puas hati dan marah dengan sikap si peminta itu.
“Oh, maaf ya pak. Saya tak marahkan bapak kerana memberikan saya duit syiling itu. Tapi saya marahkan duit itu kerana tak bernilai.”

*******
Lihat, apa artinya sikap si peminta itu? Sama saja dengan kita, sekiranya mendapatkan musibah, lalu kita tidak redha bahkan marah-marah dengan musibah itu. Ketahuilah, seandainya kita tidak redha dengan musibah itu, sama juga dengan kita tidak redha dengan pemberi musibah itu yakni Allah SWT.

Ketahuilah sahabat sekalian,

Dua dosa yang berat itu ialah apabila kita berputus asa dengan rahmat Allah dan merasa aman dari ‘makar’ Allah.
Kita tidak mahu menjadi termasuk dalam dua golongan di atas. Semoga sama-sama muhasabah diri agar terus menjadi hamba yang redha dan pasrah saat menerima musibah dan ujian dari Allah.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…..” QS 2:286

Wallahu’alam.

KISAH CINTA BOCAH SD

Seorang wanita lulusan SD yang sangat maniak warnet, bermaksud memutuskan hubungan dengan kekasih onlinenya seorang bule dari Inggris yang dikenalnya dari internet. Selamanya ini dengan bahasa tarsan ia bisa berchatting dengan sang bule, tapi kali ini ia ingin mengungkap perasaan kesal hatinya secara lengkap melalui email.
Berbekal bahasa Inggris seadanya ia menulis email dengan didampingi google terjemahan online. Ia membuat surat dalam bahasa Indonesia, lalu satu per satu kata-perkata diterjemahkannya mengacu pada kamus online dan diurai dalam kalimat.
Demikian isi suratnya.
Bisakah Anda mengerti?

Pity my,
I want to give tofu something.
After I think with very cook cook
I want to cut connection we.
I present tofu if love we clap half hand.
Because prove you fall liver toward woman different
Liver my very disease.
River this, ought not temple-temple sad.
Water eye you water eye crocodile.
Because you no different is crocodile land.
You no different is eye basket.
Proper moment repeated year I not can present.
Face the face there is woman ideal different.
I no way! disease liver for second river.
I not will let you play play with liver my.
Safe stay

Terjemahannya:
Sayang ku,
Pity my,
Saya ingin memberi tahu sesuatu.
I want to give tofu something.
Setelah saya pikir dengan sangat masak-masak.
After I think with very cook cook.
Saya ingin memutus hubungan kita.
I want to cut connection we.
Saya kini tahu kalau cinta kita bertepuk sebelah tangan.
I present tofu if love we clap half hand.
Karena ternyata kamu jatuh hati pada wanita lain.
Because prove you fall liver toward woman different.
Hatiku sangat sakit.
Liver my very disease.
Kali ini, jangan pura-pura sedih.
River this, ought not temple-temple sad.
Air mata kamu air mata buaya.
Water eye you water eye crocodile.
Karena kamu tidak lain adalah buaya darat.
Because you no different is crocodile land.
Kamu tidak lain adalah mata keranjang.
You no different is eye basket.
Pantas ketika ulang tahun aku tidak dapat kado.
Proper moment repeated year I not can present.
Rupa-rupanya ada wanita idaman lain.
Face the face there is woman ideal different.
Saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya.
I no way! diesease liver for second river.
Saya tidak akan biarkan kamu main main dengan hati saya.
I not will let you play play with liver my.
Selamat tinggal.
Safe stay.
(Terinspirasi dari humor di internet)

Humor dan hikmah:
Kadang kala kita merasa sudah bisa segala sehingga tidak perlu pendampingan.
Ada anak yang merasa sudah besar mengabaikan orang tuanya yang sudah makan asam garam kehidupan. Sekalipun orang tua ingin mengawalnya untuk melewati kehidupan, sang anak menghindar sehingga terjerumus satu masalah yang sebenarnya tidak pelu jika mau mendengarkan nasehat orang tua.
Ada juga murid yang mengabaikan gurunya.

Kadang kala kita menganggap cukup mengatasi masalah dengan teori yang ada buku. Seolah semua bisa diselesaikan dengan teori. Padahal banyak sekali yang tidak terungkap dalam buku.
Jika ingin memperluas kemampuan dan kecakapan kita jangan hanya bersandar pada teori tapi juga harus dibekali dengan pengalaman.

hal ini akan terlihat ketika teman-teman sekalian KP, PP, KKN, Skripsi atau yang sekarang masih hangat-hangatnya adalah pelaksanaan PMW, PKM atau pun KTI. di kampus kita sendiri jelas terlihat. dari sekitar 27 Kelompok dengan Judul2 yang menurut saya bagus dan menarik. tetapi karena jarang bahkan tidak pernah bimbingan, kita menjadi malas untuk melanjutkan Program.....
dan saya yakin anda tidak termasuk di dalamnya....
paling tidak setelah membaca pesan ini ...
:)

SAHABAT

Sahabat...
Dua Hal Yang Harus Dilupakan Dalam Hidup Adalah :
KEBAIKAN Kita Kepada Orang Lain Dan KESALAHAN Orang Lain Terhadap Kita

Bila kita mempunyai KESEMPATAN dan KEMAMPUAN untuk berbuat baik LAKUKANLAH...
Karena banyak orang yang mempunyai KEMAMPUAN Tetapi tidak memiliki KESEMPATAN.
Demikian juga banyak yang mempunyai KESEMPATAN tetapi tidak punya KEMAMPUAN melakukan kebaikan.

Ssahabat…
Dahulu disebuah perkampungan tinggal seorang nenek yang sudah sangat tua. Namun kondisi tubuhnya masih sangat sehat. Walaupun usianya sudah lanjut dirinya masih bisa mencari nafkah sendiri. Walaupun hidup sendiri, dirinya tidak pernah terlihat sedih. Setiap waktu bibirnya selalu mengembangkan senyum dan raut mukanya ceria.

Nenek ini tidak menjadi beban para tetangga, sebaliknya para tetangga menjadikan beliau sebagai tempat mencari jalan keluar untuk berbagai masalah, karena Sang nenek memang terkenal suka membantu terhadap sesama, beliau akan memberikan bantuan sebanyak yang ia bisa. Kalau memang harus memberikan bantuan berupa materi, ketika ia punya dirinya tak segan-segan memberikan kepada yang lebih membutuhkan. Tidak hanya orang yang tidak mampu saja yang sering minta bantuan kepada Sang nenek, banyak juga orang kaya bahkan pejabat setempat mendatanginya untuk sekedar meminta nasehat. Masyarakat setempat sangat mengagumi dan menghormati Sang nenek mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua.

Suatu hari dirinya pun didatangi seorang pejabat desa setempat, pejabat ini terkenal sangat dermawan. Namun pejabat ini tetap merasakan pamornya kalah dengan Sang nenek. Ia merasakan apa yang dilakukan jauh melebihi sang nenek.
Ia selalu membantu rakyatnya yang kesusahan dan ia merasakan apa yang didapat tidak setimpal. Hatinya sangat gelisah dan pejabat ingin mencari tahu apa yang diperbuat nenek sehingga Sang nenek mendapatkan simpati yang melebihi dirinya.

”Nenek aku ingin tahu rahasia nenek sehingga nenek begitu dihormati disini ?” Tanya pejabat.

”Nenek tidak melakukan apa-apa” Jawab nenek dengan gaya khasnya yang selalu tersenyum tulus kepada siapa saja.

”Aku benar-benar ingin tahu nenek, Aku merasakan aku sudah berusaha yang terbaik untuk rakyatku tetapi mengapa aku masih tetap saja gelisah. Bukankah kata orang-orang bahwa yang selalu berbuat baik hidupnya akan tenang”

”Itu betul tuan pejabat” Nenek menjawab singkat.

”Kalau berbicara kebaikan aku yakin aku jauh lebih banyak berbuat baik dibandingkan nenek. Tapi bagiku bisa membantu orang merupakan satu karunia terbesar yang harus aku syukuri”

”Itu juga betul tuan pejabat”

”Aku bisa merasakan dan sangat yakin hidup nenek jauh lebih tentram dan bahagia dari aku” Tuan pejabat makin gelisah.

”Lagi-lagi tuan pejabat betul” Sang nenek memberikan jawaban yang sama dan pembawaannya juga tetap tenang.

”Mengapa bisa demikian?” Airmuka pejabat mulai berubah. Wibawa Sang pejabat hampir tidak terlihat dan berganti sosok yang memelas yang lagi membutuhkan pertolongan.

”Apakah tuan pejabat benar-benar ingin tahu penyebab kegalauan tuan?” Sang nenek pun melontarkan pertanyaan.

”Iya nek” Balas tuan pejabat.

”Sesungguhnya nenekpun belum tahu apa penyebabnya, yang bisa nenek lakukan adalah mencari akar permasalahan yang menyebabkan tuan gelisah” Kali ini nenek berbicara dengan nada yang sangat berwibawa. Dan kewibawaannya semakin membuat si pejabat ciut.

”Baiklah, nenek ingin tanya hari ini tuan sudah berbuat kebaikan apa saja dan kejahatan atau kesalahan orang lain apa yang diterima tuan ?” Nenek menatap dalam-dalam sedangkan tuan pejabat tidak berani membalas tatapan Sang nenek.

Ia tertunduk sedih.
”Hari ini aku telah membantu sebuah keluarga yang kelaparan. Aku terharu melihat mereka menitik air mata saat menerima bantuan dariku, tapi yang membuatku kesal saat aku menuju kesini ditengah jalan aku bertemu seorang yang terpeleset dijalan, aku menolongnya, dia bukannya berterimakasih malah memaki-maki aku dengan kata yang kasar katanya aku jadi pejabat tidak becus. Masa, jalan lagi rusak tidak diperbaiki. Padahal kondisi jalan sama sekali tidak rusak. Aku benar-benar tidak bisa diterima, air susu dibalas dengan air tuba” Jelas pejabat panjang lebar.

”Lupakan itu semua maka hidup tuan akan tenang”

”Maksud nenek?” Tuan pejabat makin bingung.

”LUPAKAN KEBAIAKAN KITA kepada ORANG LAIN dan juga LUPAKAN KESALAHAN ORANG LAIN terhadap KITA”

Akhirnya tuan pejabatpun paham apa yang membuat dirinya TIDAK TENANG dan mengapa hidup Sang nenek begitu dihormati. Tuan pejabat pun berpamitan pulang dan ia telah menemukan KUNCI HIDUP TENTERAM. Setelah itu, wajah tuan pejabat pun selalu terlihat ceria dan mengembangkan senyum. Dirinya pun tidak mengingat kebaikannya dan kesalahan orang lain.

RENUNGAN

Pernahkah Anda melihat dan mengamati akar pohon beringin (ficus). Lihatlah bagaimana bentuk dan penjalaran akar beringin. Akar beringin selalu menyesuaikan dengan bentuk dan ukuran batang dan bentuk cabangnya. Bila cabang menjulur condong ke selatan, maka akar beingin akar ikut tumbuh ke selatan. Selain itu, bentuk dan arah akar beringin berfungsi untuk menopang berat pohon bagian atas. Cengkaraman akar yang menonjol di permukaan tanah ini bukti kuat bahwa pohon beringin akan kokoh menghadapi tantangan lingkungan yang akan bisa menumbangkannya.

Hampir semua orang mengatakan, beringin mampu tumbuh di atas batu. Batu yang keras atau bukit berbatu malah menjadi tempat yang nyaman bagi beringin untuk tumbuh. Sungguh menakjubkan karena batu sama sekali bukan tempat yang cocok bagi hampir semua makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang biak.

Rahasia mengapa pohon beringin dapat tumbuh di atas batu adalah kemampuan akarnya mencengkram, menelusup, melunakkan dan menjadikan batu menjadi tanah. Batu yang dianggap sebagai penghambat tumbuhnya pohon, bagi beringin merupakan tantangan untuk bisa bertahan dan berkembang. Maka lihatlah betapa menakjubkan bentuk akar beringin yang menjalar dan menembus batu. Akar beringin mencari air dengan menembus celah-celah batu hingga bisa menembus bagian luar batu.

Bukit batu yang tadinya tampak gersang dan kering kerontang mulai menghijau. Lambat laun air mulai menetes dari celah-celah batu dan lumut pun mulai tumbuh. Beringin dengan akarnya yang khas telah menjadikan kawasan gunung berbatu sebagai kawasan sumber air. Luar biasa.

Sahabat, beringin mengajarkan pada manusia untuk tidak menyerah pada lingkungan yang keras, terbatas bahkan menyakitkan. Sekecil apapun peluang, modal dan penyokong hidup yang kita miliki harusnya menjadi pemicu untuk tetap tumbuh. Celah-celah kecil peluang yang ada harus kita manfaatkan sehingga mampu menembus kokohnya halangan atau rintangan hidup.

Namun, bila kesuksesan mulai berkembang dan menjulang, jangan melupakan pijakan dan cengkraman diri agar tidak tumbang oleh tantangan luar. Sebab makin membesar dan menjulang prestasi serta karir kita, terpaan ujian akan maikin keras. Maka sesuaikan berkembangnya kesuksesan kita dengan pondasi dan cengkraman iman yang juga kuat.

Maka keindahan bentuk pondasi hidup yang menjalar dan mencengkram kuat di “batu” d kita akan meneteskan manfaat berupa kejernihan “air” dan kesegaran “udara” manfaat bagi banyak orang.